Cara Membuat Pupuk Organik Cair
Sampah rumah tangga
terutama bahan bahan organic atau yang berasal dari makhluk hidup terutama
jenis tumbuh tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi apabila tidak langsung
dibuang maka akan banyak menyebabkan banyak sekali sumber penyakit bagi
kehidupan masyarakat.
Maka dari itu pengolahan sampah rumah tangga harus diprioritaskan kususnya untuk sampah organic agar dapat mempunyai nilai tambah dalam penggunaanya. Salah satu cara untuk memberikan niali tambah dalam penggunaan sampah orgaik adalah dengan membuatnya menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Maka dari itu pengolahan sampah rumah tangga harus diprioritaskan kususnya untuk sampah organic agar dapat mempunyai nilai tambah dalam penggunaanya. Salah satu cara untuk memberikan niali tambah dalam penggunaan sampah orgaik adalah dengan membuatnya menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Pupuk organik cair
merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran.Pupuk organik
cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk
cairfoliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg,
B, Mo, Cu, Fe,Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia, danbiologi tanah, juga membantu meningkatkan
produksi tanaman, meningkatkan kualitasproduk tanaman, mengurangi penggunaan
pupuk anorganik dan sebagai alternatif penggantipupuk kandang (Sarjana Parman,
2007). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaatdiantaranya adalah (Nur
Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007) :
1) dapat mendorong dan
meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman
leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan
nitrogen dari udara.
2) dapat meningkatkan
vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab
penyakit.
3) merangsang
pertumbuhan cabang produksi.
4) meningkatkan
pembentukan bunga dan bakal buah, serta
5) mengurangi gugurnya
daun, bunga dan bakal buah.
Pemberian pupuk organik
cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap
tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang
lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang
diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin
tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang
dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun,
pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya
gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu
diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui
pengujian-pengujian di lapangan (Abdul Rahmi Dan Jumiati,2007).
b. Pembuatan Pupuk Cair
Pupuk cair adalah pupuk
yang berbentuk cairan, dibuat dengan cara melarutkan kotoran ternak, daun jenis
kacang-kacang dan rumput jenis tertentu ke dalam air. Pupuk cair mengandung
unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan
tanaman.
Unsur-unsur hara itu
terdiri dari: Unsur Nitrogen (N), untuk pertumbuhan tunas, batang dan daun.
Unsur Fosfor (P), untuk merangsang pertumbuhan akar buah, dan biji. Unsur
Kalium (K), untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit. Pupuk cair ini memiliki keistimewaan yaitu pupuk ini dibanding dengan
pupuk alam yang lain (pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos) lebih cepat
diserap tanaman.
Berikut akan diuraikan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan
pupuk organik cair:
1. Alat – Alat:
a. Drum/ember atau
wadah lain untuk membuat pupuk cair.
Bila menggunakan drum
akan memperoleh pupuk cair sebanyak 100 liter.
Pupuk dari bahan
daun-daunan, dapat memupuk tanaman di lahan seluas 100 m2.
Pupuk dari bahan
kotoran hewan, dapat memupuk tanaman di lahan seluas 200 m2.
b. Karung
beras/goni/plastik/nila, atau lainnya sebagai tempat bahan pupuk cair. Sehingga
air dapat meresap ke
dalam pori-pori karung tersebut dan bahan dalam karung tidak bisa
keluar.
c. Penutup drum/plastik
hitam atau tutup lain,
supaya sinar matahari
maupun air hujan tidak dapat masuk ke dalam drum/wadah.
d. Tali pengikat
untuk mengikat ujung
karung sehingga bahan dalam karung tidak bisa keluar.
e. Batu untuk pembera
Cara Pembuatan
Tempat yang dekat
dengan sumber air dan tidak terkena panas sinar matahari serta hujan
sangat baik untuk
membuat pupuk cair.
1. Isi karung dengan
daun-daunan (yang telah dicincang halus) atau kotoran ternak yang
masih segar (kira-kira
¾ karung) lalu ikat karungnya.
2.Masukan karung berisi
dedaunan dan kotoran tersebut ke dalam drum kosong / ember,
kemudian diisi air.
Perbandingan antara air dengan berat isi karung adalah 2 liter air
untuk 1 kg berat isi
karung.
3. Letakkan batu yang
cukup berat di atas karung, sehingga karung tersebut dapat
tenggelam. Drum dijaga
selalu tertutup, agar tidak ada unsur hara yang hilang akibat
penguapan.
Karung diangkat dari
dalam drum setelah kira-kira 2-3 minggu (bila menggunakan
daun muda bisa 3
malam). Larutan dalam drum itulah yang disebut dengan pupuk cair. Ampasnya yang
di dalam karung dapat digunakan untuk menyuburkan tanah.
Cara
Penggunaan pupuk organik cair dijelaskan sebagai berikut:
Pengenceran : Agar
tidak terlalu kental, pupuk cair perlu dicampur dengan air. Bila
bahannya berasal dari
daun, perbandingan adalah 1 bagian pupuk cair dan 3 bagian air. Bila
bahannya berasal dari
kotoran ternak, perbandingannya adalah 1 bagian pupuk cair dan 4-6
bagian air.
Penyiraman : Siram
tanaman yang akan di pupuk 2-3 minggu setelah berkecambah, dan
pemupukan dilakukan
setiap 3 minggu
Ilmu yg sangat berguna dan bermanfaat kawan
BalasHapusterima kasih
terimakasih juga kawan sudah berkunjung di blog saya.
BalasHapussemoga sukses dalam pembuatan pupuk organik cairnya :)
sy pemula u/pembuatan pupuk cair, apa ada khusus pelatihan pembuatan pupuk cair, ilmunya sangat bermanfaat
BalasHapussaya juga masih dalam proses belajar mas khususnya tentang pertanian dan soal khusus pelathan tentang pembuatan pupuk organk cair sbetulnya memang ada soalnya saya sendri pernah melakukannya.
Hapusterimakasih sudah berkunjung dan berbagi komentarnya
Apa em-4 tidak dipakai dalam pr
BalasHapusOses pembuatan.