MAKALAH TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENERAPANYA
MAKALAH
TEKNOLOGI
PERTANIAN DAN
PENERAPANYA
Di susun
oleh:
Roni Wahyudi
Universitas
Megau Pak
Tulang Bawang
Kata Pengantar
Puji
syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan rahmatNya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah kami yang berjudul Penerapan Teknologi Pertanian yang
telah kami kerjakan. Kami berharap kepada dosen pembimbing bisa menerima
makalah yang kami buat.
saya
ucapkan terima kasih kepada orang tua wali kami yang telah mendukung dalam
penyelesaian makalah ini. Kami juga
ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan materi
sebagai proses pembelajaran dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian.
Makalah
yang kami buat ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk proses menuju sempurna pada penugasan
makalah berikutnya.
Menggala,
28 September 20
DAFTAR ISI
A.Penerapan
teknologi pertanian……………………………………………………....
1.Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian……………………………………………
1.Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian……………………………………………
2.Teknik Pertanian……………………………………………………………………..
3.Teknologi Hasil Pertanian/Teknologi pangan……………………………………….
4.Teknologi Industri Pertanian…………………………………………………………..
B.pengertian teknologi pertanian…………………………………………
C.Kesimpulan……………………………………………………………….
BAB I
PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Pengertian Teknologi Pertanian adalah merupakan penerapan dari ilmu-ilmu terapan dan teknik pada kegiatan pertanian. Definisi lain tentang Teknologi
pertanian menurut para ahli adalah merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam
rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk
kesejahteraan manusia Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat
pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan
pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan peralatan, bangunan,lingkungan, sistem produksi serta pengolahan
danpengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran.
danpengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran.
1.Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian
Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik dan ilmu pertanian.Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam lingkup
teknologi pertanian dipicu oleh kebutuhan untuk pemenuhan pembukaan dan
pengerjaan lahan pertanian secara luas di Amerika Serikat maupun eropa pada pertengahan abad
ke-18. Perkembangan pendidikan tinggi teknologi pertanian diIndonesia yang dimulai awal tahun 1960-an
tidak terlepas dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan dan pertanian
sejak zaman pendudukan Belanda yang memang secara historis
meletakkan dasarnya di Indonesia. Perang dunia I yang terjadi di Eropa
telah menyebabkan gangguan hubungan internasional antara lain, armada sulit
untuk masuk ke Samudra Hindia sehingga tenaga-tenaga ahli
yang sebelumnya banyak didatangkan dari Eropa mengalami kesulitanPencetakan
tenaga ahli teknik menengah dan tinggi (baik untuk bidang teknik dan pertanian)
menjadi kebutuhan oleh pemerintah Hindia Belanda pada waktu pendudukan di
Indonesia.Untuk mencukupi kebutuhan tenaga
terampil bidang pertanian, peternakan dan perkebunan yang secara intensif dilakukan oleh Pemerintah Hindia
Belanda di Jawa dan Sumatra dalam program cultur stelseels pada awal abad ke-19.Untuk
pemenuhan kebutuhan tersebut, maka di Bogor(Buitenzorg) didirikan beberapa
lembaga pendidikan menengah untuk bidang pertanian dan kedokteran hewan, yakni Middlebare Landbouw Schooll,
Middlebare Bosbouw Schooll dan Nederlandssch Indische Veerleeen School.
Lingkup Teknologi Pertanian
2.Teknik Pertanian
Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas
dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi
sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh
manusia.Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian
tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di
bidang pertanian.Terminologi teknik pertanian sebagai padanan Agricultural Engineering diperkenalkan di Indonesia pada paruh
1990-an.Sebelumnya terminologi yang digunakan lebih sempit, yaitu mekanisasi pertanian yang diadopsi dari Agricultural Mechanization, sejak awal 1990-an bersamaan
dengan pengenalan dan penggunaan traktor untuk program intensifikasi pertanian.
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain adalah
sebagai berikut .Alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari
penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian.
Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan
Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan
tanaman dan peralatan, pusatpengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan.
Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan
mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan
sebagai bahan pangan atau penggunan lainnya.
Perkembangan ilmu sistem pada tahun 1980-an memberikan
imbas pada bidang teknik pertanian, dengan berkembangnya ranah sistem dan
manajemen mekanisasi pertanian, yang merupakan penerapan manajamen dan analisis
sistem untuk penerapan mekanisasi pertanian.Perkembangan berikutnya, pada abad
ke-20 menuju abad ke-21 berkaitan denga ilmu komputasi, teknologi pembantu otak dan otot lewat sistem kontrol, sistem pakar, kecerdasan buatan berupa penerapan robot pada sistem pertanian, menjadikan
teknik pertanian berkembang menjadi sistem teknik pertanian (Agricultural
System Engineering).Objek formal yang berupa kegiatan reproduksi flora dan
fauna serta biota akuatik didekati lebih luas lagi sebagai
sistem hayati/biologis dengan orientasi pemecahan masalah
pertanian secara holistik.Dalam pendekatan ini sumberdaya hayati berupa mikroba/mikroorganisme turut dijadikan objek formal dalam
produksi dan peningkatan biomassa.Di beberapa perguruan tinggi di Amerika dan Jepang, program studi atau departemen
yang dulu bernama Teknik Pertanian, kini berganti dengan nama Teknik Sistem
Biologis (Biological System Engineering)
3.Teknologi Hasil Pertanian/ Teknologi Pangan
Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan
primer manusia, sangat intensif dijadikan kajian
sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopang dengan tuntutan industri, terutama di negara maju. Kondisi
ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan penerapan
ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-prinsip teknik
(engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan
pangan dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan. Teknologi pangan merupakan penerapan ilmu dan
teknik pada penelitian, produksi, pengolahan,distribusi, penyimpanan pangan berikut
pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi
landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu pangan,kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika
pangan dan teknik proses Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi,
kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab
kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan.
4.Teknologi Industri Pertanian
Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat
meningkatkan nilai tambah produk pertanian
Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin
ilmu terapan yang menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan,
evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada
kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi
dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini menerapkan
matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip
dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan
mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri.Sebagai
paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek
formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian
Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian
sebagai berikut :
· Sistem teknologi proses industri
pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan
perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan, sumberdaya, peraltan
dan energi pada pabrik agroindustri.
· Manajemen industri, kajian yang
berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu
pada permasalahan sistem usaha agroindustri.
· Teknoekonomi agroindustri, kajian
yang berkaitan dengan perencanaan, analisis dan perumusan kebijakan suatu
sistem terpadu pada permasalahan sektor agroindustri.
·
Manajemen mutu, penerapan
prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan
(dasar, baku), sistem proses, produk, dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu
yang ditetapkan.
Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan,
pengolahan, distribusi dan pemasaran yang semula secara sederhana dan tercakup
dalam teknologi hasil pertanian, berkembang menjadi lebih luas dengan
pendekatan dari sistem Industri.
B.pengertian teknologi pertanian
Teknologi pertanian adalah penerapan
prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan
secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan
manusia.
Tehnologi pertanian adalah alat, cara atau metode
yang digunakan dalam mengolah/memproses input pertanian sehingga menghasilkan
otuput/hasil pertanian sehingga berdayaguna dan berhasilguna baik berupa produk
bahan mentah, setengah jadi maupun siap pakai.
Teknologi
diartikan sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya
cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan. Menurut Prayitno
dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik
benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan menurut Mardikanto (1993),
teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang
belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
(1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari
sebelumnya
(2) mudah digunakan; dan
(3) tidak memberikan resiko yang besar jika
diterapkan.
Mosher (1985), teknologi merupakan salah satu syarat mutlak pembangunan pertanian. Sedangkan untuk mengintroduksi suatu teknologi baru pada suatu usahatani menurut Fadholi (1991), ada empat faktor yang perlu diperhatikan yaitu
(1) secara teknis dapat dilaksanakan
(2) secara ekonomi menguntungkan
(3) secara
sosial dapat diterima dan
(4) sesuai
dengan peraturan pemerintah.
Suatu teknologi atau ide baru akan diterima oleh petani jika
1.
memberi keuntungan ekonomi bila
teknologi tersebut diterapkan (profitability);
2. teknologi tersebut sesuai dengan
lingkungan budaya setempat
3.
kesesuai dengan lingkungan fisik
(physical compatibility);
4.
teknologi tersebut memiliki kemudahan
jika diterapkan;
5.
penghematan tenaga kerja dan waktu dan
6.
tidak memerlukan biaya yang besar jika
teknologi tersebut diterapkan (Mardikanto,1993).
(1) segi teknis mudah digunakan,
(2)
segi ekonomi dapat memberi keuntungan, dan
(3) segi sosial budaya dapat diterima
serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada/berlaku.
Teknologi
memegang peranan penting dalam pengembangan potensi sumberdaya tanaman pangan,
sumberdaya peternakan dan sumberdaya perikanan. Teknologi yang dihasilkan dari
penelitian dan pengkajian (litkaji) akan menjadi sia-sia jika tidak
diaplikasikan di lapangan, terutama dalam upaya pemberdayaan masyarakat tani.
Kondisi di lapangan menunjukkan masih rendahnya/terbatasnya informasi teknologi
yang diterima oleh petani/pengguna baik dari Balai Penelitian, Balai Pengkajian
maupun Perguruan Tinggi. Keberhasilan diseminasi teknologi pertanian sangat
tergantung pada kesesuaian antara informasi teknologi pertanian yang
didiseminasikan dengan yang dibutuhkan serta memperhatikan kebutuhan pengguna.
Hasil penelitian/pengkajian akan kurang bermanfaat apabila tidak diikuti dengan
usaha penyebarluasan informasi baik melalui media cetak, elektronik dan
pertemuan, salah satunya Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian. Menginggat
pentingnya informasi teknologi dari hasil litkaji yang dilakukan Balit dan
Balai pengkajian dirasa perlu untuk dibahas dalam Temu Aplikasi Paket Teknologi
Pertanian sebelum disebarluaskan. Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian
merupakan forum pertemuan antara peneliti dan penyuluh BPTP dengan Dinas
Lingkup Pertanian, Pemda, Penyuluh/petugas pertanian, pelatih dan pengajar bidang
pertanian, widyaiswara, kontaktani/nelayan. Tujuan pelaksanaan Temu Aplikasi
Paket Teknologi Pertanian adalah sebagai wadah untuk membahas kelayakan suatu
teknologi pertanian, tukar menukar pengalaman dan pemikiran/pendapat tentang
kesesuaian suatu teknologi pertanian guna meningkatkan produktivitas serta
menjalin kerjasama antara peneliti/penyuluh BPTP Nanggroe Aceh Darussalam
dengan penyuluh/petugas pertanian, pengambil kebijakan, pelatih, pengajar,
widyaiswara,petani-nelayan/KTNA dan pihak lain yang terkait dengan pembangunan
pertanian. Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian pertama telah dilaksanakan
pada tanggal 19 September 2003 di Aula BPTP Nanggroe Aceh Darussalam dengan
tema “ Pengembangan Pengelolaan Padi Terpadu di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam”
dan tanggal 10 Desember 2003 di Aula BAPPEDA Kabupaten Aceh Barat dengan tema “
Teknologi Tepat Guna untuk mendukung Ketahanan Pangan di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam”.
Rumusan
hasil pertemuan Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian I yaitu :
1)
Penentuan komoditas unggulan Nasional dan Daerah merupakan langkah awal menuju
pembangunan pertanian yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih
keunggulan komparatif dan kompetitif. Langkah menuju efisiensi dalam penetapan
komoditas unggulan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan salah satunya
metode Location Quotien (LQ);
2) BPTP
Nanggroe Aceh Darussalam dalam melaksanakan program kegiatan pengkajian
berdasarkan prosedur yang erat kaitannya satu dengan yang lain yaitu : a.
karakteristik wilayah (PRA dan AEZ), b. rancangan pengkajian dan diseminasi, c.
pembahasan komisi pengkajian teknologi, d. pelaksanaan kegiatan ;
3) Peta
pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan pendekatan AEZ dapat dijadikan
acuan dalam perencanaan penelitian/pengkajian dan pembangunan wilayah untuk
tingkat Kabupaten dan Kawasan Pembangunan Terpadu (KAPET);
4)
Sasaran/target dari pengembangan PTT yang utama yaitu meningkatkan produksi
gabah kering giling dan pendapatan petani padi sawah, dengan didukung oleh
sumberdaya manusia/petani dan sumberdaya alam yang responsif terhadap inovasi
teknologi.
Sedangkan
rumusan Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian II adalah :
1)
Teknologi PTT pada Padi Sawah telah diperkenalkan petani di Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten dengan menerapkan beberapa komponen teknologi yaitu penggunaan
varietas unggul baru dengan penanaman bibit umur 14 hari, Legowo 2 : 1 ; 4 : 1,
penggunaan pupuk organik, penggunaan BWD dan Pengendalian Hama Terpadu ;
2)
Teknologi Bokashi dengan menggunakan Effective Mikroorganisme (EM-4) untuk
mempercepat proses dekomposissi bahan organik menjadi pupuk organik yang siap
digunakan ;
3) Sistem
Intergrasi Tanaman-Ternak (CLS) merupakan teknologi yang tepat untuk
dikembangkan oleh petani maupun peternak karena berdampak positif dan saling
menguntungkan antara kedua sub sektor;
4) Upaya
untuk mendapatkan teknologi terapan dalam penyediaan pakan hijauan sepanjang
tahun yaitu pemanfaatan jerami padi dengan menggunakan probiotik sebagai pakan
ternak ruminansia
limbah
jerami padi 6-8 ton setiap musim tanam, jumlah ini dapat digunakan untuk pakan
ternak sapi dewasa 21-3 ekor untuk 1 kali panen, dan untuk panen 2 kali setahun
dapat digunakan untuk pakan 4-6 ekor sapi sepanjang tahun.
AC.KESIMPULAN
Pengertian Teknologi Pertanian adalah
prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka
pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya
pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia.Teknologi di artikan
sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang di wujudkan dalam bentuk karya cipta
manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan.
Thanks gan, dah posting info yang bermanfaat. Kebetulan saya tertarik untuk ternak lele.
BalasHapuswah sama berarti gan saya juga dari dulu mau usaha lele tapi terbentur biaya yang tidak cukup..
Hapusmaklum lah dari orang pinggiran
dafpus nya mana kakak?
BalasHapusbisa buat referensi ni. makaih gan.
BalasHapusyang butuh info pertanian, saya rekomendasikan jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia, adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah banyak orang yang mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia
info ini juga dipersembahkan oleh minuman berenergi
Trima kasih tuk info pentingnya...
BalasHapusTpi mana dafpusnya??