PENGERTIAN ILMU GIZI
Ilmu Gizi
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu
cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan
kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dengan semakin berkembangnya penelitian
gizi maka ilmu gizi memiliki cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu:
a. gizi manusia;
b. gizi masyarakat;
c. gizi klinik;
d. teknologi pangan dan gizi;
e. gizi hewan.
a. gizi manusia;
b. gizi masyarakat;
c. gizi klinik;
d. teknologi pangan dan gizi;
e. gizi hewan.
Zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Zat gizi ada yang esensial dan tidak esensial.
Fungsi umum zat gizi di dalam tubuh adalah:
a. untuk sumber energi;
b. untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh;
c. untuk mengatur proses-proses di dalam tubuh.
Zat Gizi Makro
1. Tiga kelompok utama karbohidrat adalah monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Tiga macam monosakarida yang merupakan pembentuk disakarida adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Tiga macam disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Sedangkan polisakarida yang umum adalah pati, dekstrin, glikogen, serta polisakarida struktural (sering disebut serat tanaman).
2. Fungsi karbohidrat adalah sebagai
sumber energi, bahan pembentuk berbagai senyawa tubuh, bahan pembentuk asam
amino esensial, metabolisme normal lemak, menghemat protein, meningkatkan
pertumbuhan bakteri usus, mempertahankan gerak usus, meningkatkan konsumsi
protein, mineral, dan vitamin B.
3. Lipid dapat dibagi ke dalam dua
kelas, yaitu (a) lipid yang terdapat dalam pangan tubuh; (b) lipid struktural
atau kompleks yang dihasilkan dalam tubuh untuk membentuk membran, untuk
mentranspor lemak atau untuk mensintesis hormon-hormon atau katalis lipid.
4. Berdasarkan bentuknya lemak
digolongkan ke dalam lemak padat (misal mentega dan lemak hewan) dan lemak cair
atau minyak (misal minyak sawit dan minyak kelapa). Sedangkan berdasarkan
penampakan, lemak digolongkan ke dalam lemak kentara (misal mentega dan lemak
pada daging sapi) dan lemak tak kentara (misal lemak pada telur, lemak pada avokat,
dan lemak susu).
5. Klasifikasi asam lemak menurut
panjang rantai karbon adalah asam lemak rantai pendek (4-6 atom karbon), asam
lemak rantai sedang (8-12 atom karbon), dan asam lemak rantai panjang (lebih
dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai panjang diklasifikasikan menurut
derajat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal,
dan asam lemak tidak jenuh poli.
6. Fungsi lemak dalam menu adalah sumber
energi padat; menghemat protein dan thiamin; membuat rasa kenyang lebih lama;
membuat rasa makanan tambah enak; memberikan zat gizi lain yang dibutuhkan
tubuh. Sedangkan fungsi lemak tubuh adalah sebagai simpanan lemak, sumber asam
lemak esensial, precursor dari prostaglandin, dan senyawa-senyawa tubuh
lainnya.
7. Protein dibentuk dari unit-unit
pembentuknya yang disebut asam amino.
8. Dua golongan asam amino adalah asam
amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam-asam amino esensial adalah
isoleusin, leusin, lysin, methionin, fenilalanin, threonin, triptofan, valin,
dan histidin.
9. Protein dapat diklasifikasikan
menurut mutunya (kelengkapan asam aminonya) ke dalam protein lengkap dan
protein tidak lengkap.
10. Protein berfungsi untuk pertumbuhan
dan mempertahankan jaringan, membentuk senyawa-senyawa esensial tubuh, mengatur
keseimbangan air, mempertahankan kenetralan (asam-basa) tubuh, membentuk
antibodi, dan mentranspor zat gizi.
Zat Gizi Mikro dan Air
1. Ada dua golongan vitamin, yaitu
vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin yang larut lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut air adalah thiamin,
riboflavin, niacin, piridoksin, asam pantothenat, asam folat, biotin, vitamin
B12, choline, inositol, dan vitamin C.
2. Kedua golongan vitamin tersebut
mempunyai sifat umum sendiri-sendiri. Fungsi umum vitamin adalah sebagai bagian
dari enzim atau koenzim, mempertahankan fungsi berbagai jaringan, membantu
proses pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru, serta membantu pembuatan
senyawa dalam tubuh.
3. Ada beberapa senyawa yang berhubungan
dengan vitamin, yaitu antivitamin, yang kerjanya dapat merusak struktur
vitamin, dan antagonis vitamin, yang kerjanya dapat berkompetisi dengan
vitamin.
4. Mineral esensial diklasifikasikan ke
dalam mineral makro dan mineral mikro. Termasuk mineral makro adalah kalsium,
fosfor, kalium, sulfur, natrium, khlor, dan magnesium. Sedangkan yang termasuk
mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium, molybdenum,
cobalt, chromium, silikon, vanadium, nikel, arsen, dan fluor.
5. Fungsi umum mineral adalah
mempertahankan keseimbangan asam-basa, sebagai katalis bagi reaksi-reaksi
biologis, sebagai komponen esensial senyawa tubuh, mempertahankan keseimbangan
air tubuh, mentransmisi impuls syaraf; mengatur kontraksi otot, serta untuk
pertumbuhan jaringan tubuh.
air dan elektrolit
1. Air merupakan komponen kimia utama
dalam tubuh. Ada tiga komponen air tubuh, yaitu air intraseluler pada membran
sel, air intravaskuler, dan air interseluler atau ekstravaskuler pada dinding
kapiler. Dua komponen air yang terakhir disebut juga cairan ekstraseluler.
2. Fungsi air bagi tubuh adalah berikut
ini.
a. Pelarut zat gizi.
b. Fasilitator pertumbuhan.
c. Sebagai katalis reaksi biologis.
d. Sebagai pelumas.
e. Sebagai pengatur suhu tubuh.
f. Sebagai sumber mineral bagi tubuh.
b. Fasilitator pertumbuhan.
c. Sebagai katalis reaksi biologis.
d. Sebagai pelumas.
e. Sebagai pengatur suhu tubuh.
f. Sebagai sumber mineral bagi tubuh.
3. Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu
air yang berasal dari minuman, air yang terdapat dalam makanan yang kita makan,
serta air yang berasal dari hasil metabolisme di dalam tubuh. Kebutuhan air
tubuh berasal dari ketiga sumber air tersebut.
4. Keseimbangan air tubuh dapat dicapai
melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.
a. Mengontrol asupan cairan dengan
adanya rasa haus.
b. Mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal.
b. Mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal.
5. Natrium merupakan ion positif yang
dominan dalam cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler diatur
keseimbangannya melalui mekanisme homeostasis.
6. Fungsi natrium bagi tubuh adalah
sebagai berikut.
a. Membantu mempertahankan keseimbangan
air, asam dan basa dalam cairan ekstraseluler.
b. Sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan keringat.
c. Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf.
d. Memainkan peranan khusus dalam penyerapan karbohidrat.
b. Sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan keringat.
c. Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf.
d. Memainkan peranan khusus dalam penyerapan karbohidrat.
7. Gejala defisiensi natrium adalah
kelesuan, mual, muntah, lekas marah, pusing, kehilangan nafsu makan, penurunan
pertumbuhan, kehilangan berat badan karena kehilangan cairan tubuh,
berkurangnya produksi susu pada ibu yang menyusui, diare, kram otot. Kadar
natrium dalam darah yang turun di bawah normal
disebut hiponatremia.
8. Kalium dalam makanan dan dalam tubuh
ditemukan dalam bentuk ion K+, baik dalam larutan ataupun dalam bentuk garam.
9. Fungsi kalium bagi tubuh adalah
sebagai berikut.
a. Merupakan bagian integral dan
esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan sel.
b. Dalam sel kalium membantu banyak reaksi biokimia seperti pelepasan energi dari makanan, sintesis glikogen dan protein.
b. Dalam sel kalium membantu banyak reaksi biokimia seperti pelepasan energi dari makanan, sintesis glikogen dan protein.
c. Mengatur tekanan osmotik dalam sel
dan mengontrol distribusi air antara cairan intraseluler dan ekstraseluler.
d. Menjaga keseimbangan asam-basa.
e. Penting dalam transmisi impuls syaraf.
f. Ikut dalam pelepasan insulin dari pankreas.
10. Gejala defisiensi kalium adalah
pusing, muntah, diare, lemah otot, lemah otot pernapasan, kembung, serta denyut
jantung cepat dan tidak beraturan.
11. Kalium ditemukan banyak dalam
makanan, terutama pada buah-buahan dan sayuran. Kalium banyak terdapat dalam bayam,
pisang, jamur, brokoli, susu, daging, tomat, jeruk, kol, dan asparagus.
12. Ion Cl merupakan anion yang paling
banyak terdapat dalam cairan ektraseluler. Di dalam tubuh terdapat sekitar 0,15
persen ( 1,9 gram per kg berat badan). Cairan cerebrospinal dan lambung
mengandung Cl lebih banyak. Otot dan syaraf kandungannya rendah.
13. Fungsi khlorida bagi tubuh adalah
sebagai berikut.
a. Memainkan peranan penting dalam
regulasi tekanan osmotik, keseimbangan air, dan keseimbangan asam-basa.
b. Dibutuhkan untuk produksi asam HCl di
lambung; asam ini penting untuk penyerapan vitamin B12 dan Fe, untuk
mengaktifkan enzim yang memecah pati (karbohidrat), serta untuk menekan
pertumbuhan
mikroorganisme yang masuk lambung bersama-sama dengan makanan dan
minuman.
14. Gejala defisiensi Cl adalah lesu,
lemah, kehilangan nafsu makan (anoreksia), kram otot, bernafas pelan, kejang,
dan gagal tumbuh pada anak-anak.
15. Ion Cl banyak terdapat dalam garam
(NaCl), substitusi garam kalium khlorida (KCl), dan makanan yang diproses
(karena penambahan garam NaCl). Selain itu, khlorida juga terdapat dalam pangan
hewani, yaitu daging, hati, telur, makanan laut, serta dalam pangan nabati.
kunjungan balik sukses gan..artikel nya sangat bagus..folbeck nya sukses gan..salam kenal gan ^_^
BalasHapusIni benar^ sangat berguna dan bermanfaat kawan
BalasHapusBlognya disini mantap, banyak pengetahuan yg bisa untuk menjadi bahan referensi utnk saya..terutama pertanian
Terima kasih sudah berbagi
dan tetap maju serta sukses selalu
terimakasih atas share ilmunya :D
BalasHapussama sama mbak anisa
Hapus