BUDIDAYA IKAN GURAME
BUDIDAYA IKAN GURAME
(Osphronemus gouramy)
SEJARAH SINGKAT IKAN GURAME
Ikan gurami (Osphronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan tawar
keluarga Anabantidae. Ikan ini mempunyai bentuk badan pipih dan lebar. Pada
ikan yang sudah dewasa, lebar badannya hampir dua kali panjang kepala atau ¾
kali panjang tubuhnya. Bentuk kepala ikan gurami yang masih berusia muda lancip
ke depan, dan setelah tua menjadi dempak. Warna tubuhnya terutama di bagian
punggung adalah merah sawo sedangkan pada bagian perut berwarna
kekuning-kuningan atau keperak-perakan. Sepasang sirip perut gurami akan mengalami
perubahan menjadi sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.
Sirip yang keras menempel pada punggungnya sedangkan garis rusuknya menyilang
di bagian bawah sirip punggung. Panjang tubuh maksimum 65 cm.
2. JENIS
Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua)
yaitu:
1) Gurame angsa (soang) : badan relatif panjang, sisik relatif lebar.
Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg, panjang 65 cm.
2) Gurame Jepang : badan relatif pendek dan sisik lebih kecil. Ukuran
yang dicapai hanya
45 cm dengan berat kurang dari 4,5 kg. Jika dilihat dari warnanya terdapat
gurame hitam, putih dan belang.
3. MEMILIH INDUK
Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Induk betina
Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman,
warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat, jika diletakkan di
lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa. Sebaiknya sudah
berumur 3~7 tahun.
2) Induk jantan
Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan,
mempunyai dagu yang berwarna kuning, lebih tebal daripada
betina dan menjulur. Induk jantan apabila diletakkan
pada lantai atau tanah akan menunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal
sirip ekornya ke atas. Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina,
perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini. Induk telah
berumur 3~7 tahun. Berbeda dengan induk ikan tambakan, induk ikan gurame ini
semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak, perut akan
membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang. Sisik-sisiknya usahakan
tidak cacat/hilang dan masih dalam keadaan
tersusun rapi.
Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan
membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur. Pada lubang anus akan nampak
putih kemerah-merahan. Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras
lembek.
4. PEMIJAHAN
Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali, sehingga menjelang jam 10.00 kolam
telah berisi air setengahnya. Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan
dalam kolam dengan hati- hati dan penuh kasih sayang. Perbandingan jumlah
antara induk jantan dan betina biasa 1 :
1 - 14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor
induk betina dalam satu tarikan. Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan
biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang, tetapi terlebih
dahulu berjalan-jalan, berenang kesana- sini mengenal wilayahnya. Setelah 15
hari sejak dilepaskan, induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh
kegiatannya membuat sarang.
Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya dikerjakan oleh
induk jantan ini selama seminggu (7 hari). Setelah sarang selesai dibuat, induk
jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersamasama memijah
disarang. Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam
sarang melalui lubang sarang yang kecil,
kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya, yang akhirnya terjadilah
pembuahan didalam istana ijuk ini. Tidak seperti halnya ikan mas yang
pemijahannya hanya beberapa jam saja, pemijahan ikan gurame
ini biasanya berlangsung cukup lama. Induk
jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung. Setelah
pemijahan selesai, biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga
keturunannya, dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan
kering.
Dengan nalurinya sebagai orang tua yang baik, biasanya induk betina ini menjaga
anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang.
Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan
oksigen terlarut dalam air. Air dengan kandungan oksigen yang
cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang. Sebab seperti
diketahui, telurpun butuh oksigen dalam prosesnya
menjadi benih ikan. Sementara dengan kasih sayang induk betina
menjaga keturunanya, induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat
induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya. Dari atas kolam kita
bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan
melihat adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas
sarang pemijahan.
5. PENETASAN
Penetasan telur bisa dilakukan di paso, aquarium atau pun ember-ember plastik.
Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke paso/aquarium dilakukan dengan
hati-hati tidak
terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah. Sarang bahan dari ijuk
yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat, diangkat dengan
cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian ember. Sarang menghadap ke
atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka, maka
telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air. Selanjutnya telur
diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau
ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan. Penggantian air
dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang
tidak menetas segera dikeluarkan. Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam.
6. PENDEDERAN
Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan, karena masih
mengisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa itu benih membutuhkan
makanan yang harus disuplai dari luar. Oleh karenya jika masih belum ditebarkan
di kolam harus diberi makan infusoria. Jika benih hendak ditebarkan di kolam,
kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kg/m2.
Kemudian semprotkan/siramkan dasar kolam dengan larutan Migro Tambak (10ml
Migro Tambak : air 1 liter) secara merata dengan dosis 2 liter per hektar (20ml
Migro
Tambak/100m2). Biarkan selama 5 – 7 hari.
Kemudian masukan air secara perlahan, berikan kembali Migro Tambak dengan dosis
0,02 ppm (2 liter per hektar).
Benih ditebarkan, yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan.
Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system
jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan. Padat tebar
pendederan 50 ~ 100 ekor/m2, sementara kolam yang digunakanberkisar 50 - 250
m2.
7. PEMBESARAN
Pemeliharaan Pembesaran
1. Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
• Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele.
Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.\
• Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2
bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas
kolam
sekitar 1500 meter persegi
2. Pemupukan/Pengolahan lahan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya
pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap
pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan
peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan.
Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 - 10 kg
untuk tiap 100 m2, Kemudian semprotkan Migro Tambak dengan dosis 20ml/100m2,
masukan air sampai ketinggian 10 cm selama 3 hari. Pada tahap berikutnya
pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea
sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk
tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam. Biarkan selama 3
hari Kemudian semprotkan kembali Migro Tambak dengan dosis 20ml/100m2
biarkan selama 1 hari. Masukan air sampai ketinggian 80cm, biarkan selama
5 hari. Kemudian bibit dimasukan secara perlahan.
Pada masa pemeliharaan pemberian Migro Tambak di ulangi setiap 2 minggu sekali
dengan dosis 20ml Migro Tambak/100m2.
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, nilai protein
pada pakan tambahan yang di anjurkan untuk ikan gurami dalam kolam pembesaran
adalah 32%, Sebelum diberikan, campurkan MiG Ternak/Migro Suplemen pada pakan
buatan tadi dengan perbandingan 10ml MiG Ternak/Migro Suplemen dengan pakan
seberat 3 kg (tambahkan air sedikit/jangan terlalu basah), campurkan Migro
Suplemen pada setiap pemberian pakan tambahan.
Namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan
alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun
pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun,
labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas
yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat.
HAMA DAN PENYAKIT
1. Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut
penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan
non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa
asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh
karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi
keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang
diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan
yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban
gerakannya.
Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri,
virus, jamur
dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan
parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
a. Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah
terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
b. Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang
menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu 3. Penyakit pada
organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.
Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan
melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati.
Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan
bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan
dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
• Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan
sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan
diawasi terus menerus.
Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari
kemudian.
• Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan
2-3,5% selama 3 mernit.
Untuk pemberantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air
hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah
dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
• Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang
sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:
siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2
gram (NaCl), diaduk sampai rata.
ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini
berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja.
Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk
selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam.
pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari Kemudian dengan cara yang
sama.
2. Hama
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan
liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan
sepat. Musuh lainnya adalah
biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.
Sumber:
Dinas Perikanan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 1997, Teknologi MiG corp.
thanks informasinya :D
BalasHapussama sama..
HapusBuat temen-temen yang butuh informasi tentang budidaya bibit ikan gurami bisa baca-baca di Budidaya ikan gurami
BalasHapusterimakasih atas kunjunganya sobat semoga informasi yang kurang disini dapat dilengkapi di blog sobat
Hapus