Budidaya tanaman tebu
Budidaya tanaman tebu
Tanaman tebu (Sacharum officinarum) adalah termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada yang mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut.
Tebu yang tumbuh di lebih dari 200 negara, India adalah terbesar kedua produsen gula sdangkan pengasil terbesarnay adalah Brasil. Di negera Negara Karibia tebu dioleh menjadi Falernum dan dipergunakan sebagai bahan campuran cocktail.
Syarat
tumbuh tanaman tebu
1.
Iklim
a) Hujan yang merata diperlukan setelah tanaman berumur 8 bulan dan kebutuhan ini
berkurang sampai menjelang panen
b)
Tanaman tumbuh baik pada daerah beriklim panas dan lembab.
c)
Kelembaban yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini > 70%Suhu udara berkisar
antara 28-34 derajat
2.
Media Tanam
a) Tanah yang terbaik adalah tanah subur dan cukup air tetapi tidak tergenang.
b) Jika ditanam di tanah sawah dengan irigasi pengairan mudah di atur tetapi jika
ditanam di ladang/tanah kering yang tadah hujan penanaman harus dilakukan di
musim hujan.
3.
Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang baik untuk pertumbuhan tebu adalah
5-500 m dpl. II.
PEDOMAN
TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
Bibit yang
akan ditanam berupa bibit pucuk,bibit batang muda, bibit rayungan dan
bibit siwilan
a)
Bibit pucuk Bibit diambil dari bagian pucuk tebu yang akan digiling berumur 12
bulan. Jumlah mata (bakal tunas baru) yang diambil 2-3 sepanjang 20 cm. Daun
kering yang membungkus batang tidak dibuang agar melindungi mata tebu. Biaya
bibit lebih murah karena tidak memerlukan pembibitan, bibit mudah diangkut
karena tidak mudah rusak, pertumbuhan bibit pucuk tidak memerlukan banyak air.
Penggunaan bibit pucuk hanya dapat dilakukan jika kebun telah berporduksi.
b)
Bibit batang muda Dikenal pula dengan nama bibit mentah / bibit krecekan.
Berasal dari tanaman berumur 5-7 bulan. Seluruh batang tebu dapat diambil dan
dijadikan 3 stek. Setiap stek terdiri atas 2-3 mata tunas. Untuk mendapatkan
bibit, tanaman dipotong, daun pembungkus batang tidak dibuang.1 hektar tanaman
kebun bibit bagal dapat menghasilkan bibit untuk keperluan 10 hektar.
c)
Bibit rayungan (1 atau 2 tunas) Bibit diambil dari tanaman tebu khusus
untuk pembibitan berupa stek yang tumbuh tunasnya tetapi akar belum keluar.
Bibit ini dibuat dengan cara:
1.
Melepas daun-daun agar pertumbuhan mata tunas tidak terhambat.
2.
Batang tanaman tebu dipangkas 1 bulan sebelum bibit rayungan dipakai.
3.
Tanaman tebu dipupuk sebanyak 50 kg/ha Bibit ini memerlukan banyak air dan
pertumbuhannya lebih cepat daripada bibit bagal. 1 hektar tanaman kebun bibit
rayungan dapat menghasilkan bibit untuk 10 hektar areal tebu.
Kelemahan
bibit rayungan adalah tunas sering rusak pada waktu pengangkutan dan tidak
dapat disimpan lama seperti halnya bibit bagal. d) Bibit siwilan Bibit ini
diambil dari tunas-tunas baru dari tanaman yang pucuknya sudah mati. Perawatan
bibit siwilan sama dengan bibit rayungan.
Pengolahan
Media Tanam Terdapat dua jenis cara mempersiapkan lahan perkebunan tebu yaitu
cara reynoso dan bajak. Persiapan Disebut juga dengan cara Cemplongan dan
dilakukan di tanah sawah. Pada cara ini tanah tidak seluruhnya diolah, yang
digali hanya lubang tanamnya
Pembukaan
Lahan
a)
Pada lahan sawah dibuat petakan berukuran 1.000 m2. Parit membujur, melintang
dibuat dengan lebar 50 cm dan dalam 50 cm. Selanjutnya dibuat parit keliling
yang berjarak 1,3 m dari tepi lahan.
b)
Lubang tanam dibuat berupa parit dengan kedalaman 35 cm dengan jarak antar
lubang tanam (parit) sejauh 1 m. Tanah galian ditumpuk di atas larikan diantara
lubang tanam membentuk guludan. Setelah tanam, tanah guludan ini dipindahkan
lagi ke tempat semula.
Teknik
Penanaman
Penentuan
Pola Tanam Umumnya tebu ditanam pada pola monokultur pada bulan Juni-Agustus
(di tanah berpengairan) atau pada akhir musim hujan (di tanah tegalan/sawah
tadah hujan). Terdapat dua cara bertanam tebu yaitu dalam aluran dan pada
lubang tanam.
Pada cara
pertama bibit diletakkan sepanjang aluran, ditutup tanah setebal 2-3 cm dan
disiram. Cara ini banyak dilakukan dikebun Reynoso. Cara kedua bibit diletakan
melintang sepanjang solokan penanaman dengan jarak 30-40 cm. Pada kedua cara di
atas bibit tebu diletakkan dengan cara direbahkan. Bibit yang diperlukan dalam
1 ha adalah 20.000 bibit.
Cara Penanaman Sebelum tanam, tanah disiram agar bibit
bisa melekat ke tanah.
a)
Bibit stek (potongan tebu) ditanam berimpitan secara memanjang agar jumlah
anakan yang dihasilkan banyak. Dibutuhkan 70.000 bibit stek/ha.
b) Untuk bibit bagal/generasi, tanah digaris dengan kedalaman 5-10 cm, bibit
dimasukkan ke dalamnya dengan mata menghadap ke samping lalu bibit ditimbun
dengan tanah. Untuk bibit rayungan bermata satu, bibit dipendam dan tunasnya
dihadapkan ke samping dengan kemiringan 45 derajat, sedangkan untuk rayungan
bermata dua bibit dipendam dan tunasnya dihadapkan ke samping dengan kedalaman
1 cm. Satu hari setelah tanam lakukan penyiraman jika tidak turun hujan.
Penyiraman ini tidak boleh terlambat tetapi juga tidak boleh terlalu banyak.
Pemeliharaan
Tanaman
1.
Penjarangan dan Penyulaman
a) Sulaman pertama untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata satu
dilakukan 5-7 hari setelah tanam. Bibit rayungan sulaman disiapkan di dekat
tanaman yang diragukan pertumbuhannya. Setelah itu tanaman disiram. Penyulaman
kedua dilakukan 3-4 minggu setelah penyulaman pertama.
b) Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata dua dilakukan
tiga minggu setelah tanam (tanaman berdaun 3-4 helai). Sulaman diambil dari
persediaan bibit dengan cara membongkar tanaman beserta akar dan tanah padat di
sekitarnya. Bibit yang mati dicabut, lubang diisi tanah gembur kering yang
diambil dari guludan, tanah disirami dan bibit ditanam dan akhirnya ditimbun
tanah. Tanah disiram lagi dan dipadatkan.
c) Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit pucuk. Penyulaman pertama
dilakukan pada minggu ke 3. Penyulaman kedua dilakukan bersamaan dengan
pemupukan dan penyiraman ke dua yaitu 1,5 bulan setelah tanam.Kedua penyulaman
ini dilakukan dengan cara yang sama dengan point (b) di atas.
d) Penyulaman ekstra dilakukan jika perlu beberapa hari sebelum pembumbunan ke 6.
Adanya penyulaman ekstra menunjukkan cara penanaman yang kurang baik.
e) Penyulaman bongkaran. Hanya boleh dilakukan jika ada bencana alam atau serangan
penyakit yang menyebabkan 50% tanaman mati. Tanaman sehat yang sudah besar
dibongkar dengan hati-hati dan dipakai menyulan tanaman mati. Kurangi daun-daun
tanaman sulaman agar penguapan tidak terlalu banyak dan beri pupuk 100-200
Kg/ha.
Penyiangan
Penyiangan
gulma dilakukan bersamaan dengan saat pembubunan tanah dan dilakukan beberapa
kali tergantung dari pertumbuhan gulma. Pemberantasan gulma dengan herbisida di
kebun dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November dengan campuran 2-4 Kg
Gesapas 80 dan 3-4 Kg Hedanol power.
Pembubunan
Sebelum pembubunan tanah harus disirami sampai jenuh agar struktur tanah tidak
rusak.
a) Pembumbunan pertama dilakukan pada waktu umur 3-4 minggu. Tebal bumbunan tidak
boleh lebih dari 5-8 cm secara merata. Ruas bibit harus tertimbun tanah agar
tidak cepat mengering.
b) Pembumbun ke dua dilakukan pada waktu umur 2 bulan.
c) Pembumbuna ke tiga dilakukan pada waktu umur 3 bulan.
d) Perempalan Daun-daun kering harus dilepaskan sehingga ruas-ruas tebu bersih
dari daun tebu kering dan menghindari kebakaran.
Bersamaan
dengan pelepasan daun kering, anakan tebu yang tidak tumbuh baik dibuang.
Perempalan pertama dilakukan pada saat 4 bulan setelah tanam dan yang kedua
ketika tebu berumur 6-7 bulan.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dua kali yaitu saat tanam atau sampai 7 hari setelah tanam dengan
dosis 7 gram urea, 8 gram TSP dan 35 gram KCl per tanaman (120 kg urea, 160 kg
TSP dan 300 kg KCl/ha).dan (2) pada 30 hari setelah pemupukan ke satu dengan 10
gram urea per tanaman atau 200 kg urea per hektar. Pupuk diletakkan di lubang
pupuk (dibuat dengan tugal) sejauh 7-10 cm dari bibit dan ditimbun tanah.
Setelah pemupukan semua petak segera disiram supaya pupuk tidak keluar dari
daerah perakaran tebu. Pemupukan dan penyiraman harus selesai dalam satu hari.
Agar rendeman tebu tinggi, digunakan zat pengatur tumbuh seperti Cytozyme (1
liter/ha) yang diberikan dua kali pada 45 dan 75 Hari.
Pengairan
dan Penyiraman
Pengairan
dilakukan dengan berbagai cara:
a)
Air dari bendungan dialirkan melalui saluran penanaman.
b) Penyiraman lubang tanam ketika tebu masih muda. Waktu tanaman berumur 3 bulan,
dilakukan pengairan lagi melalui saluran-saluran kebun.
c) Air siraman diambil dari saluran pengairan dan disiramkan ke tanaman. d)
Membendung got-got sehingga air mengalir ke lubang tanam.
Pengairan
dilakukan pada saat:
a)
Waktu tanam
b)
Tanaman berada pada fase pertumbuhan vegetatif
c)
Pematangan.
Hama dan
Penyakit
Hama
Penggerek batang bergaris (Proceras cacchariphagus), penggerek batang berkilat
(Chilitrae auricilia), penggerek batang abu-abu (Eucosma schismacaena),
penggerek batang kuning (Chilotraea infuscatella), penggerek batang jambon
(Sesmia inferens)
Gejala: daun
yang terbuka mengalami khlorosis pada bagian pangkalnya; pada serangan hebat,
bentuk daun berubah, terdapat titik-titik atau garis-garis berwarna merah di
pangkal daun; sebagian daun tidak dapat tumbuh lagi; kadang-kadang batang
menjadi busuk dan berbau tidak enak.Pengendalian: dengan suntikan insektisida
Furadan 3G (0,5 kg/ha) pada waktu tanaman berumur 3-5 bulan. Suntikan dilakukan
jika terdapat 400 tanaman terserang dalam 1 hektar.
Tikus
Pengendalian: dengan gropyokan secara bersama atau pengemposan belerang pada
lubang yang dihuni tikus. Penyakit :
a)
Pokkahbung Penyebab: Gibbrela moniliformis. Bagian yang diserang adalah daun,
pada stadium lanjut dapat menyerang batang. Gejala: terdapat noda merah pada
bintik khlorosis di helai daun, lubang-lubang yang tersebar di daun, sehingga
daun dapat robek, daun tidak membuka (cacat bentuk), garis-garis merah tua di
batang, ruas membengkak. Pengendalian: memakai bibit resisten, insektisida
Bulur Bordeaux 1% dan pengembusan tepung kapur tembaga.
b)
Dongkelan Penyebab: jamur Marasnius sach-hari Bagian yang diserang adalah
jaringan tanaman sebelah dalam dan bibit di dederan/persemaian. Gejala: tanaman
tua dalam rumpun mati tiba-tiba, daun tua mengering, kemudian daun muda, warna
daun menjadi hijau kekuningan dan terdapat lapisan jamur seperti kertas di
sekeliling batang. Pengendalian: tanah dijaga agar tetap kering.
c)
Noda kuning Penyebab: jamur Cercospora kopkei . Bagian yang diserang daun dan
bagian-bagaian dengan kelembaban tinggi. Gejala: noda kuning pucat pada daun
muda yang berubah menjadi kuning terang. Timbul noda berwarna merah darah tidak
teratur; bagian bawah tertutup lapisan puiih kotor. Helai daun mati berwarna
agak kehitaman. Pengendalian: adalah dengan memangkas dan membakar daun yang
terserang. Kemudian menyemprot dengan tepung belerang ditambah kalium
permanganat.
d)
Penyakit nanas Penyebab: adalah jamur Ceratocytis paradoxa. Bagian yang
diserang adalah bibit yang telah dipotong. Gejala: warna merah bercampur hitam
pada tempat potongan, bau seperti buah nanas. Pengendalian: luka potongan
diberi ter atau desinfeksi dengan 0,25% fenylraksa asetat.
e) Noda cincin Bagian yang diserang daun, lebih banyak di daerah lembab daripada
daerah kering. Penyebab: jamur Heptosphaeria sacchari, Helmintosporium
sachhari, Phyllsticta saghina. Gejala: noda hijau tua di bawah helai daun,
bagian tengah noda menjadi coklat; pada serangan lanjut, warna coklat menjadi
jernih, daun kering. Pengendalian: mencabut tanaman sakit dan membakarnya.
f) Busuk bibit Bagian yang diserang adalah bibit dengan gejala tanaman kekuningan
dan layu. Penyebab: bakteri. Gejala: bibit yang baru ditanam busuk dan buku
berwarna abu-abu sampai hitam. Pengendalian: menanam bibit sehat, perbaikan
sistim pembuangan air yang baik, serta tanah dijaga tetap kering.
g)Blendok Bagian yang diserang adalah daun tanaman muda berumur 1,5-2 bulan pada
musim kemarau.Penyebab: Xanthomonas albilicans. Gejala: terdapat pada khlorosis
pada daun; pada serangan hebat seluruh daun bergaris hijau dan putih; titik
tumbah dan tunas berwarna merah. Pengendalian: Menanam bibit resisten (2878
POY, 3016 POY), Lakukan desinfeksi para pemotong bibit, merendam bibit dalam
air panas 52,5oC dan lonjoran bibit dijemur 1-2 hari.
h)Virus mozaik Penyebab: Virus. Pengendalian: menjauhkan tanaman inang, bibit
yang sakit dicabut dan dibakar.
Panen
Ciri dan
Umur Panen Umur panen tergantung dari jenis tebu:
a) Varitas genjah masak optimal pada < 12 bulan
b) Varitas sedang masak optimal pada 12-14 bulan,
c) Varitas dalam masak optimal pada > 14 bulan. Panen dilakukan pada bulan
Agustus pada saat rendeman (persentase gula tebu) maksimal dicapai.
Cara Panen
a) Mencangkul tanah di sekitar rumpun tebu sedalam 20 cm.
b) Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan ditumbuhkan kembali. Batang
dipotong dengan menyisakan 3 buku dari pangkal batang.
c) Mencabut batang tebu sampai ke akarnya jika kebun akan dibongkar.Potong akar
batang dan 3 buku dari permukaan pangkal batang.
d) Pucuk dibuang.
e) Batang tebu diikat menjadi satu (30-50 batang/ikatan) untuk dibawa ke pabrik
untuk segera digiling Panen dilakukan satu kali di akhir musim tanam.
Perkiraan
Produksi Hasil Tebu Rakyat Intensifikasi I di tanah sawah adalah 120 ton/ha
dengan rendemen gula 10% sedangkan hasil TRI II di tanah sawah adalah 100 ton
dengan rendemen 9%. Di tanah tegalan produksi tebu lebih rendah lagi yaitu pada
TRI I tegalan adalah 90 ton/ha dan pada TRI II tegalan sebesar 80 tom/ha.
Pascapanen
1. Pengumpulan Hasil tanam dari lahan panen dikumpulkan dengan cara diikat untuk
dibawa ke pengolahan.
2. Penyortiran dan Penggolongan Syarat batang tebu siap giling supaya rendeman
baik:
a. Tidak mengandung pucuk tebu
b. Bersih dari daduk-daduk (pelepah daun yang mengering)
c. Berumur maksimum 36 jam setelah tebang.
Tanaman tebu
atau Saccharum officinarum merupakan bahan utama penghasil gula pasir.
Pengusahaan tanaman tebu pada lahan sawah perlu memperhatikan kelayakan usaha,
dalam arti dapat memberikan produktivitas lahan yang cukup tinggi, tidak
terlalu jauh dari pabrik gula dengan prasarana seperti jalan dan jembatan yang
cukup, dan tidak membahayakan kelestarian lingkungan.
Kelayakan
usaha ini sangat penting karena tidak saja menyangkut operasi perusahaan tetapi
juga pendapatan petani yang mengusahakan tebu di wilayah itu. Usahatani yang
dapat menjamin pendapatan yang cukup tinggi merupakan motivasi kuat yang
mendorong petani mencintai tanaman tebu yang diusahakannya.
Bibit
merupakan modal dasar dalam budidaya tebu, sehingga dalam upaya peningkatan
produksi dan produktifitas gula, penggunaan bibit unggul tebu mutlak dilakukan.
Bibit tebu adalah bagian dari tanaman tebu yang merupakan bahan tanaman yang
dapat dikembangkan untuk pertanaman baru. Bibit unggul tebu berkualitas
memiliki potensi produksi tinggi, bebas hama penyakit, mempunyai tingkat
kemurnian lebih dari 95%, umur sekitar 6 -7 bulan. Bibit unggul dapat diperoleh
di Kebun Bibit.
Kebun Bibit
adalah kebun untuk penyelenggaraan pembibitan, guna memperoleh bibit yang
memenuhi persyaratan mutu dan jumlah yang cukup.
Daur
kehidupan tanaman tebu melalui 5 fase, yaitu :
1.
Perkecambahan
Dimulai
dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan diakhiri
pada fase kecambah pada umur 5 minggu.
2.
Pertunasan
Dimulai
dari umur 5 minggu sampai 3,5 bulan.
3.
Pemanjangan Batang
Dimulai dari
umur 3,5 bulan sampai 9 bulan.
4.
Kemasakan
Merupakan
fase yang terjadi setelah pertumbuhan vegetatif menurun dan sebelum batang tebu
mati. Pada fase ini gula di dalam batang tebu mulai terbentuk hingga titik
optimal hingga berangsur-angsur menurun. Fase ini disebut juga fase penimbunan
rendemen gula.
5.
Kematian
Rendemen
tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen.
Bila dikatakan rendemen tebu 10 %,artinya ialah bahwa dari 100 kg tebu
yang digilingkan di Pabrik Gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg.
Ada 3 macam
rendemen,yaitu: rendemen contoh,rendemen sementara, dan rendemen efektif.
1.
Rendemen Contoh
Rendemen ini
merupakan contah yang dipakai untuk mengetahui apakah suatu kebun tebu sudah
mencapai masak optimal atau belum. Dengan kata lain rendemen contah adalah
untuk mengetahui gambaran suatu kebun tebu berapa tingkat rendemen yang sudah
ada sehingga dapat diketahui kapan kapan saat tebang yang tepat dan kapan
tanaman tebu mencapai tingkat rendemen yang memadai.
Rumus :
Nilai nira x Faktor rendemen = Rendemen
2.
Rendemen Sementara
Perhitungan
ini dilaksanakan untuk menentukan bagi hasil gula,namun sifatnya masih
sementara.Hal ini untuk memenuhi ketentuan yang menginstruksikan agar penentuan
bagi hasil gula dilakukan secepatnya setelah tebu petani digiling sehingga
petani tidak menunggu terlalu lama sampai selesai giling namun diberitahu lewat
perhitungan rendemen sementara.
Cara
mendapatkan rendemen sementara ini adalah dengan mengambil nira perahan pertama
tebu yang digiling untuk dianalisis di laboratorium untuk mengetahui berapa
besar rendemen sementara tersebut.
Rumus :
Rendemen Sementara = Faktor Rendemen x Nilai Nira
3.
Rendemen Efektif
Rendemen
efektif disebut juga rendemen nyata atau rendemen terkoreksi. Rendemen efektif
adalah rendemen hasil perhitungan setelah tebu digiling habis dalam jangka
waktu tertentu.Perhitungan rendemen efektif ini dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu 15 hari atau disebut 1 periode giling sehingga apabila pabrik gula
mempunyai hari giling 170 hari,maka jumlah periode giling adalah 170/15 = 12
periode.Hal ini berarti terdapat 12 kali rendemen nyata/efektif yang bisa
diperhitungkan dan diberitahukan kepada petani tebu.
Tebu yang
digiling di suatu pabrik gula jelas hanya sebagian kecil saja yang akan
menjadi gula.Kalau 1 kuintal tebu mempunyai rendemen 10 % maka hanya 10 kg gula
yang didapat dari 1 kuintal tebu tersebut
Manfaat Tebu
(Sacharum officinarum)
Tebu (Sacharum
officinarum) adalah termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan
berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada
yang mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut.
Tebu yang
tumbuh di lebih dari 200 negara, India adalah terbesar kedua produsen gula
sdangkan pengasil terbesarnay adalah Brasil. Di negera Negara Karibia tebu
dioleh menjadi Falernum dan dipergunakan sebagai bahan campuran cocktail.
Selain
sebagai bahan baku gula, tebu juga banyak berkhasiat sebagai obat, khasiat dari
Tebu adalah sebagai berikut :
- Ada beberapa manfaat tebu
diantaranya gigunakan untuk dikomsumsi langsung dengan cara dibuat jus,
dibuat menjadi tetes rum dan dibuat menjadi ethanol yang nantinya
digunakan sebagai bahan bakar. Limbah hasil produksi dari tebu bisa
dimanfaatkan menjadi listrik.
- Ekstrak sari tebu yang ditambah
jeruk nipis dan garam biasa di komsumsi di India itu dimaksudkan untuk
memberika kekuatan gigi dan gusi
- Air tebu dapat dimanfaatkan
sebagai penyembuh sakit tenggorokan dan mencegak sakit Flu serta bisa
menjaga badan kita sehat. Air tebu ini bisa dimanfaatkan oleh penderita
diabetes dimanfaatkan sebagai pemanis karena kadar gula yang rendah.
Karena tebu bersifat alkali sehingga dapat membantu melawan kanker
payudara dan prostat.
- Mengkomsumsi air tebu secara
teraktur dapat menjaga metabolisme tubuh kita dari kekurangan cairan
karena banyak kegiatan yang sudah dilakukan sehingga dapat terhindar dari
stroke. Dengan banyaknya kandungan karbonhidrat sehingga dapat menambah
kekuatan jantung, mata, ginjal dan otak. Membantu dalam pengobatan
penyakit kuning karena memberikan kekuatan untuk hati yang menjadi lemah
selama penyakit kuning. Membantu dalam menjaga aliran air kencing yang
jelas dan juga membantu ginjal untuk menjalankan fungsi mereka dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous.
2010. Menekan Kehilangan Rendemen Gula Pada Tebu Rakyat.
Soejardi.
2003. Proses Pengolahan di Pabrik Gula Tebu. LPP. Yogyakarta.
Soekartawi.
1999. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Universitas Brawijaya.
Grafindo
Persada. Jakarta
Sutardjo,
Edhi. 1994. Budidaya Tanaman Tebu. Bumi Aksara. Jakarta
Tim Penulis.
2000. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan.
Penebar
Swadaya, Jakarta
0 Response to "Budidaya tanaman tebu"
Posting Komentar
Budayakan meninggalkan komentar setelah membaca.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan yang tidak menyinggung dan tidak berbau sara dan porno.
TERIMAKASIH ATAS KOMENTAR ANDA ... !!!