PROPOSAL USAHA BUDIDAYA TELUR PUYUH
PROPOSAL
USAHA
BUDIDAYA
TELUR PUYUH
DISUSUN
OLEH :
RONI WAHYUDI (110301009)
FAKULTAS
PERTANIAN
PROGRAM
STUDY AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS
MEGOU PAK TULANG BAWANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Mencari
pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali
calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau
swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan
jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu
saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai
kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita
harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta
pandai memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus
hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha
merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.
Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga
sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Salah
satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan burung puyuh, karena
banyak orang yang membutuhkannya. Sebahagian masyarakat pedesaan mengenal puyuh
sebagai burung yang banyak bertebaran di ladang dan di persawahan. Burung kecil
yang enggan terbang ini, sering dijadikan buruan sebagai tambahan protein
hewani yang murah. Berbeda dengan masyarakat di pedesaan, masyarakat perkotaan
jarang mengenal burung puyuh. Kebanyakan dari mereka hanya mengenal telur puyuh
yang dijajakan sebagai cemilan atau untuk campuran susu. Telur puyuh juga
banyak dikenal dimasyarakat karena banyak dijual oleh pedagang asongan di bus,
terminal, warung, dan perempatan lampu merah di kota. Sebagai contoh di
wilayah Kotamadya Tebing Tinggi dan sekitarnya banyak telur puyuh, daging puyuh
goreng yang telah dijual oleh pedagang.
Puyuh sebagai salah satu ternak unggas, cocok diusahakan
sebagai usaha sambilan maupun komersial sebab, telur dan dagingnya semakin
popular dan dibutuhkan sebagai salah satu sumber protein hewani yang cukup
penting.
Dewasa
ini banyak penggemar jamu tradisional memilih telur puyuh untuk campuran jamu.
Para ibu menggunakan telur dan daging puyuh dalam menu makanan keluarga mereka,
terutama untuk balita dan anak dalam masa pertumbuhan. Namun, tidak sedikit
pula orang dewasa membiasakan diri mengkonsumsi daging dan telur puyuh sebagai
usaha menjaga kesehatan tubuh. Hal ini mendorong beternak puyuh semangkin
popular dan banyak penggemarnya. Demikian pula penulis, tertarik untuk
merencanakan wirausaha beternak puyuh yang akan diwujudkan nantinya.
B. Perumusan
Masalah
Prospek
Usaha beternak burung puyuh di Tebing Tinggi masih mempunyai peluang yang cukup
besar, dilihat dari tingkat pemanfaatan potensi pemeliharaan serta
kemungkinannya dikirim ke luar daerah. Tetapi, usaha beternak puyuh belum
sepenuhnya memenuhi standar beternak puyuh yang tepat.
Bila
dilihat dari nilai ekonomisnya, yaitu apabila diperoleh anak burung puyuh yang
sehat, maka dalam proses pemeliharaannya akan lebih mudah, sehingga apabila
burung puyuh tersebut sudah besar maka dapat dijual dengan harga yang tinggi
dan akan berpengaruh dalam pendapatan usaha beternak burung puyuh tersebut.
Oleh karena itu kualitas anak burung puyuh sangat menentukan untuk mendapat
tujuan yang diharapkan.
C. Tujuan
Program
Tujuan
dari kegiatan wirausaha beternak puyuh ini, adalah:
a) Dapat
melakukan wirausaha beternak burung puyuh dengan baik dan
memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat.
b) Dapat
memenuhi pasokan telur dan daging burung puyuh sesuai dengan kebutuhan.
c) Bulunya
sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
d) Kotorannya
sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk
tanaman.
e.Dapat
menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan untuk orang lain
f) Dengan
usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan mendapatkan keuntungan
BAB
II
1.RENCANA
WIRAUSAHA BETERNAK BURUNG PUYUH
A. Lokasi
tempat usaha
Lokasi
wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat
: Di kampung Menggala,jalan 4 Lubuk dalem
Areal
: di sekitar pekarangan rumah
B. Jadwal kegiatan
Berdasarkan
rencana yang sudah saya rencanakan,pembuatan usaha telur puyuh ini akan saya
laksanakan pada tahun 2013 mendatang,jika itu tidak ada halangan
C. Pemeliharaan
1)
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya pada pemeliharaan
puyuh kebersihan lingkungan kandang dan faksinasi terhadap puyuh perlu
dilakukan sedini mungkin.
2)
Pemberian Pakan
Ransum
(pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil mematuk
temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk- matuk pakannya. Pemberian
ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan
puyu remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari.
Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
3)
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis
separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra
okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh
terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat
ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak
puyuh.
D. Pengangkutan
Setiap
pembelian dan penjualan ternak burung puyuh menggunakan jasa pengabkutan milik
usaha. Hal ini, dilakukan untuk mempercepat proses pengangkutan dan menghindari
berbagai macam kendala lainnya. Direncanakan alat pengangkutan untuk wirausaha
beternak puyuh adalah sepeda motor dan mobil. Sepeda motor untuk pengangkutan
produk dalam jumlah yang sedikit, sedangkan mobil untuk jumlah yang banyak dan
lokasi yang cukup jauh.
E. Usaha
Bersaing
Usaha
yang direncanakan untuk dapat bersaing dengan wirausaha beternak puyuh yang
lain adalah dengan meningkatkan pelayan terhadap para konsuman. Diantaranya
dengan memberikan bonus pembelian burung puyuh pada konsumen berupa barang
maupun jasa, memberikan bingkisan Hari Raya dan Tahun Baru pada pelanggan atau
patner wirausaha sebagai wujud terimakasih terhadap kepercayaannya, dan laian -
lain.
F. Luaran yang Diharapkan
Setelah kegiatan ini dilaksanakan diharapkan akan
diperoleh suatu hasil produksi yang lebih bagus dari usaha tersebut
dimana konsumen puas dengan produk yang ditawarkan. Masyarakat lebih mengenal
dan dapat memberdayakan manfaat burung puyuh, karena dapat memberikan
manfaat besar bagi masyarakat dan dapat meningkatkan produksi beternak puyuh ke
arah yang lebih maju.
Dari segi pemanfaatan, usaha ini dapat menambah
wawasan dari masyarakat dan mahasiswa, bahwa pemeliharaan burung puyuh dengan
baik dan teliti dapat meningkatkan pendapatan usaha kecil – kecilan, yang
selanjutnya usaha ini dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia
karena banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
terhadap karyawannya.
2.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
Untuk dapat menjalankan kegiatan wirausaha beternak
puyuh ini diperlukan biaya atau sejumlah taksasi dana (modal). Setelah melihat
langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha dan memperkirakan sejumlah taksasi
dana yang akan diperlukan, maka wirausaha beternak puyuh dapat dimulai dengan
kalkulasi anggaran biaya sebagai berikut :
1) Biaya
tetap
·
Kandang ukuran 3x4 m Rp. 500.000,-
·
Pegawai
2 / 1 orang @ Rp. 500.00 Rp. 1.000.000,-
Listrik x 12 bulan Rp. 240.000,-
·
Alat/perlengkapan
kandang
Rp
1.000.000,-
·
Tempat makan 10 buah/buah @ Rp.
5.000 Rp. 50.000,-
·
Tempat minun 10 buah/buah @ Rp.
5.000 Rp. 50.000,-
_____________________________________________________________+
Total
Biaya tetap
Rp. 2.840,000,00
Biaya
tak terduga
Rp. 300.000,00
Jadi
modal tetap adalah = 2.840.000 + 300.00 = Rp. 3.140.000,00
2)
Biaya Operasional
·
Bibit puyuh umur 1 bulan 50 ekor betina :
Rp. 500.000,-
·
Bibit puyuh umur 1 bulan 20 ekor jantan : Rp. 200.000,-
·
Pakan 5 kg per hari x 150 hari x Rp
1500 / kg : Rp 1.125.000,-
·
Obat dan
vaksin : Rp. 150.000,-
·
Biaya pengangkutan + perawatan
: Rp 300.000,-
Total
Biaya Operasional Rp.2.275.000,-
Jadi
jumlah modal yang dikeluarkan adalah sebesar Modal tetap + Modal operasional = Rp.
3.140.000 + Rp.2.275.000 = Rp. 5.415.000,00
.3)
Biaya Penjualan
Penjualan
telur puyuh jika per butir telur = Rp.250,-
Jadi
bila 1 burung betina 1 hari 4 telur maka 50 betina selama 1 tahun adalah =
4 x
50 x 360 = 72.000 butir telur/tahun
Hasil
penjualan = 72.000 x 250 =18.000.000,00
4)
Keuntungan Usaha
Jumlah Penjualan + Jumlah Modal adalah
= Rp. 18.000.000,00 - Rp. 5.415.000,00 = Rp. 12.585.000,00
Jadi keuntungan bersih selama 1 tahun adalah Rp. 12.585.000,00
BAB
III
PENUTUP
Penulis
berharap tulisan proposal ini dapat diwujudkan nantinya serta dapat memberikan
manfaat bagi pembaca lainnya guna menambah pengetahuan tentang beternak burung
puyuh.
Penulis
juga mengakui banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca, guna unutuk perbaikan ke
depan.
Penulis
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak yang mengajarkan
Kewirausahaan, karena telah membantu mahasiswa untuk memiliki atau memikirkan
suatu prospek usaha ke depan yang mampu diciptakan mahasiswa itu sendiri serta
teman-teman yang telah membantu penulis dalam membuat proposal ini.
0 Response to "PROPOSAL USAHA BUDIDAYA TELUR PUYUH"
Posting Komentar
Budayakan meninggalkan komentar setelah membaca.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan yang tidak menyinggung dan tidak berbau sara dan porno.
TERIMAKASIH ATAS KOMENTAR ANDA ... !!!