Contoh Proposal Penggemukan Sapi
Contoh Proposal Penggemukan Sapi - Kali ini admin Budidayapetani.com akan membagikan contoh proposal penggemukan sapi buat kalian yang sedang mencari referensi contoh proposal penggemukan sapi tidak ada salahnya untuk membaca artikel ini yuk langsung saja.
PROPOSAL PENGGEMUKAN SAPI
DISUSUN OLEH :
RONI WAHYUDI
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MEGOU PAK TULANG BAWANG
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah satu peluang usaha yang prospektif yang dapat dikembangkan di kabupaten Subang. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia dari tahun ke tahun, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan rata-rata kualitas hidup masyarakat serta semakin tingginya kesadaran dari masyarakat untuk mengkonsumsi pangan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup.
Usaha penggemukan sapi potong juga relevan dengan upaya pelestarian sumberdaya lahan. Kotoran sapi yang diperoleh selama masa penggemukan, selain volumenya yang cukup besar juga memiliki berbagai kandungan senyawa dan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur dan kesuburan tanah. Dalam tinjauan makro, pengembangan usaha penggemukan sapi juga merupakan salah satu upaya penghematan devisa. Pengembangan usaha penggemukan sapi merupakan salah satu upaya substitusi impor. Dengan demikian usaha penggemukan sapi sangat layak dalam tinjauan mikro, dan sangat terpuji dalam pandangan makro.
Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein hewani akan meningkat. Selain itu, dengan adanya pengurangan kuota impor sapi dari Australia, mendorong peternakan lokal menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organik bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidak pernah menurun, cenderung 5 – 8 % di atas rata-rata inflasi. Usaha ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging sapi lokal, regional dan nasional.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka sangat terbuka peluang bagi usaha penggemukan sapi khususnya di wilayah Solok. Bisnis penggemukan sapi potong dinilai dapat terintegrasi dengan bisnis lain dimana bahan baku pakan dapat diperoleh dengan mudah. Sementara itu, limbah kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik yang saat ini permintaanya semakin meningkat. Dalam hubunganya dengan masyarakat sekitar, jenis usaha ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan adanya usaha ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dalam jangka panjang, usaha ini dapat dikembangkan melalui system pemberdayaan masyarakat sekitar dengan model inti-plasma atau model pola bagi hasil lainya.
1. 2 Tujuan
Tujuan usaha pengemukan sapi potong ini adalah sebagai berikut:
1. Membuka lapangan pekerjaan
2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha anggota kelompok tani
3. Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya
4. Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan daging
5. Mendukung Program Dinas Pertanian Kabupaten Solok, sehingga dapat memberikan kontribusi kebutuhan danging sapi baik untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun nasional.
PROFIL USAHA
2. 1 Teknis Produksi
Usaha penggemukan sapi ini berskala 100 ekor sapi dengan bobot awal antara 300 kg/ekor. Penggemukan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, sehingga diharapkan dapat melakukan usaha penggemukan sebanyak 4 periode dalam satu tahun. Target pencapaian bobot badan harian (PBBH) adalah 0.7 – 1.1 kg per ekor. Sehingga pada akhir periode penggemukan bobot sapi yang diharapkan mencapai 390-400 kg/ekor. Apabila permintaan pasar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini dalam skala yang lebih besar.
2. 2 Lokasi
1. Kriteria Lokasi
Lokasi usaha yang akan didirikan yaitu di (Desa mekar sari) Kec. tanjung raya kabupaten mesuji Lahan yang akan digunakan adalah lahan milik pribadi. Pengolahan lahan dilakukan selama dua bulan, sedangkan pembuatan kandang selama empat bulan. Rancangan usaha ini dimulai dari pengolahan lahan, pembuatan kandang, pembersihan kandang, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Kegiatan usaha ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan efisiensi penggunaan waktu, dan modal yang dimiliki. Diharapkan usaha ini kedepannya dapat berjalan dengan lancar dan mampu bersaing didalam dan luar daerah dalam memenuhi kebutuan masyarakatnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah karena usaha ini mampu mencukupinya
Lokasi yang sesuai untuk penggemukan sapi harus memenuhi beberapa kriteria penting, diantaranya adalah :
Bebas dari penyakit endemik, misalnya antraks
Dekat dengan sumber air bersih
Dekat dengan akses jalan raya
Dekat dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan murah berupa limbah-limbah hasil industri pertanian
Dekat dengan sumber bakalan dan pasar.
2. Kandang
Kandang yang digunakan berupa kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 m per ekor, sehingga luas bangunan seluruh unit kandang 340 m2. Satu unit kandang yakni 170 m2. Kandang dibangun secara permanen dengan alas berupa beton, kerangka bangunan dari kayu dan atap berupa genting.
Pembuatan kandang pada lahan ± 2 hektar ini sebanyak 2 unit kandang, yang miliki lebar dan panjang masing-masing 10 -100 m. Yang dibatasi masing-masingnya dengan jarak antar kandang 5 meter, dan tiap kandang menampung 50 ekor/kandang. Jadi terdapat 2 unit kandang dan lahan yang masih ada digunakan sebagai gudang penyimpanan pakan, obat – obatan dan peralatan kandang lainnya dan juga sebagai penginapan/ tempat istirahat pegawai.
1. Perencanaan Kandang meliputi:
a. Ternak sapi dengan kebutuhan
b. Pengaruh iklim
c. Bahan bangunan
2. Dasar Perencanaan Kandang Tropis
a. Indeks kenyamanan tropis
b. Orientasi kandang terhadap matahari dan angin
c. Memilih bahan atap kandang
d. Pedoman Perencanaan Kandang Tropis
e. Ventilasi kandang
2. 4 Bakalan Sapi
Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan Simental atau Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut, diharapkan target pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 0.7 ,- 1,1 kg. Sapi yang akan digemukkan berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dengan rata-rata bobot badan antara 200-300 kg/ekor.
2. 5 Pakan
Jenis pakan yang akan diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 60 : 40. Sehingga untuk sapi dengan bobot badan 250 kg, maka hijauan segar yang diberikan sebanyak 30 kg dan konsentrat 5 kg perhari. Pakan hijauan berupa rumput Raja (King Grass) yang bersumber dari kebun HMT. Sedangkan konsentrat yang akan digunakan merupakan konsentrat yang sudah jadi ditambah dengan ampas tahu dan dedak.
2. 7 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam usaha penggemukan sapi diantaranya adalah : gudang pakan beserta peralatanya, bangunan kantor dan perlengkapanya, serta instalasi air.
3. 1 Aspek Sosial Dan Lingkungan
Lokasi usaha yang akan dibangun ini akan didirikan pada tanah hak yang telah merupakan hak milik pribadi, dan bukan merupakan tanah kaum. Usaha ini akan dibangun pada tanah seluas ± 2 ha, dan disekitar usaha ini terdapat lahan pertanian penduduk dan sungai kecil yang digunakan sebagai saluran irigasi ke sawah – sawah masyarakat sekitar. Usaha peternakan ini tidak memberikan dampak negative pada lingkungan sekitar, karena didirikan pada lokasi jauh dari pemukiman masyarakat. Hasil pembuangan seperti kotoran ayam dapat dijual didaerah ini karena dapat digunakan sebagai pupuk kandang, pupuk ini dinilai lebih menguntungkan karena harganya murah dan dapat memperbaiki struktur tanah lebih baik serta dapat menghemat pemakaian pupuk buatan. Usaha ini akan berdampak baik untuk lingkungan sekitar, masyarakat dapat memanfaatkan pupuk kandang untuk usaha pertanian mereka yang bercocok tanam tanaman muda didaerah ini.
3.2 Aspek Ekonomi
Usaha peternakan ini nantinya akan menyerap tenaga kerja, dan akan memberikan pemberdayaan kepada masyarakat sekitar usaha peternakan. Usaha peternakan ini akan menggunakan usaha kerja masyarakat, akan menampung tenaga kerja untuk proses produksi. Dengan menggunakan tenaga kerja ini akan menghemat biaya produksi dan dapat member lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
PEMASARAN
1.1 Target Pasar
Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar lokal Sumatera Barat.
1.2 Kebutuhan dan Proyeksi Pasar
Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Pasar lokal dapat diartikan kabupaten dan provinsi apabila kita lihat di pasar-pasar tersebut tidak sedikit para pedagang yang menjual daging sapi, terlebih lagi apabila pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri terjadi berbagai jamur di musim penghujan, banyak pedagang-pedagang baru untuk mencari keuntungan menjual daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping itu pula pada hari Raya Idul Adha, sesusai dengan tingkat ekonomi masyarakat yang dimiliki tidak sedikit pula orang yang menyembelih untuk korbannya yaitu sapi. Keadaan tersebut di atas merupakan indicator bahwa kebutuhan daging sapi untuk dikonsumsi semakin meningkat. Produk ikutan dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit. Permintaan kulit sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian memiliki kecenderungan yang terus meningkat.
ANALISA FINANSIAL
1. Biaya Investasi Awal
Jumlah dana atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak sapi potong berdasarkan rancangan kebutuhan 100 ekor sapi adalah sebagai berikut :
1. Biaya Tetap
Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor) = Rp. 150.000.000,-
2. Penyusutan Kandang =Rp. 500.000,-
3. Penyusutan Peralatan =Rp. 200.000,-
Biaya Tetap = Rp. 150.700.000,-
Biaya Operasional
1. Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental
100 ekor x Rp 8.500.000 = Rp. 850.000.000,-
2. Pakan untuk 3 bulan (Rp 2000,-/ekor/hari) = Rp. 54.360.000.-
3. Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket) = Rp. 2.500.000,-
4. Manajer / pimpinan : 1 x 3 bulan x 3.000.000 = Rp 9.000.000,-
5. Pengawai : Rp 4.800.000,- x 3 bulan = Rp 14.400.000,-
6. Anggota / pekerja : Rp 1.200.000,- x 3 bulan = Rp. 3.600.000,-
Jumlah biaya operasional = Rp. 933.860.000,-
Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu periode produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah sebesar Rp. 933.860.000,-
Biaya lain-lain
1. Biaya listrik & Telpon = Rp. 500.000,-
2. Transportasi = Rp 1.500.000,-
Jumlah Biaya Lain-lain = Rp 2.000.000,-
Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Operasional + Biaya Lain-lain
= Rp. 150.700.000,- + Rp. 933.860.000,- +Rp. 2.000.000,-
= Rp. 1.086.560.000,-
2. Penjualan dan Keuntungan
Penjualan
Kenaikan bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman mencapai 1 kg/hari
Bobot awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan 300 kg.
Bobot sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90 hari x 1 kg + 300 kg = 390 kg/ekor.
Bobot sapi seluruhnya (100 ekor) = 390 kg x 100 ekor = 39.000 kg
Harga 1 kg daging sapi yakni Rp 30.000,-
Diperkirakan harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah =
39.000 kg x Rp. 30.000,- = Rp. 1.170.000.000,-
6. Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90 hari seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi 100 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = Rp.18.000.000,-
Total Pendapatan = Rp. 1.170.000.000,- + 18.000.000,- = Rp. 1.188.000.000,-
Keuntungan
1. Biaya Produksi = Rp. 1.069.100.000,-
2. Total Pendapatan = Rp. 1.578.000.000,-
Keuntungan yang diperoleh = Penjualan – Semua Biaya Produksi
= Rp . Rp. 1.188.000.000,- Rp. 1.086.560.000,-
= Rp. 101.440.000,-
Jadi keuntungan yang diperoleh selama 3 bulan adalah Rp. 101.440.000,- atau Rp. 33.813.333,- untuk 1 bulan.
PENUTUP
Berdasarkan paparan usaha beserta analisis finansial diatas, usaha ini sangat layak untuk dilaksanakan. Investasi awal yang diperlukan untuk usaha penggemukan sapi skala 100 ekor sebesar Rp. 1.086.560.000,- . Keuntungan yang dapat diperoleh sebesar Rp. 101.440.000,- untuk periode 3 bulan atau Rp 33.813.333,- untuk 1 bulan. Sehingga usaha penggemukan sapi potong patut dikembangkan. Demikian proposal usaha ini kami buat, semoga jalinan kerjasama dapat terlaksana dengan baik.
0 Response to "Contoh Proposal Penggemukan Sapi"
Posting Komentar
Budayakan meninggalkan komentar setelah membaca.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan yang tidak menyinggung dan tidak berbau sara dan porno.
TERIMAKASIH ATAS KOMENTAR ANDA ... !!!