Makalah Tentang Pertanian Berkelanjutan

Makalah Pertanian Berkelanjutan di tanah pasang surut - halo kawan kawan ku semuanya kali ini admin akan berbagi makalah seputar pertanian dengan judul Makalah Tentang Pertanian Berkelanjutan  nah buat kawan kawan yang sedang mencari makalah untuk tugas sekolah maupun tugas kuliah bisa baca baca artikel yang satu ini sebagai referensi kawan kawan semuanya dalam mengerjakan tuga sekolah maupun tugas kuliah.



1 Latar Belakang
Indonesia mempunyai sumber daya lahan yang paling luas untuk penambahan produkivitas tumbuhan pangan terutama tanaman padi. Beras sebagai di antara sumber pangan utama warga Indonesia dan kebutuhannya terus meningkat sebab selain warga terus meningkat dengan laju penambahan sekitar 2% per tahun, pun adanya evolusi pola konsumsi warga dari non beras ke beras. Disamping tersebut terjadinya penciutan lahan sawah irigasi dampak konversi lahan guna kepentingan non pertanian dantimbulnya penomena degradasi kesuburan lahan mengakibatkan produktivitas padi sawah irigasi ingin melandai (Deptan, 2008). Berkaitan denganestimasi terjadinya penurunan buatan tersebut maka butuh diupayakan penanggulanggannya melewati peningkatan intensitas pertanaman dan produktivitas lahan sawah yang ada, pencetakan lahan irigasi baru dan pengembangan lahan potensial lainnya tergolong lahan marginal laksana lahan rawa pasang surut.
Lahan pasang surut memiliki potensi lumayan besar guna dikembangkan menjadi lahan pertanian berbasis tumbuhan pangan dalam menunjangkeawetan pangan nasional. Lahan pasang surut Indonesia lumayan luasselama 20,1 juta ha dan 9,3 juta diantaranya memiliki potensi guna pengembangan tumbuhan pangan (Ismail et al. 1993). Propinsi Jambi diduga mempunyai lahan rawa seluas 684.000 ha, berpotensi guna pengembangan pertanian 246.481 ha terdiri dari lahan pasang surut 206.832 ha dan lahan non pasang surut (lebak) 40.521 ha (Bappeda, 2000). Berdasarkan keterangan dari Suwarno et al. (2000) bahwa permintaan bahan pangan terutama beras terus bertambah dari tahun ke tahun sampai-sampai mendorong pemerintahguna mengembangkan lahan pertanian ke wilayah-wilayah bermasalah diantaranya lahan rawa pasang surut yang tersedia paling luas, diduga lahan pasang surut dan lahan marginal lainnya yang belum dimanfaatkanbakal semakin bertambah perannya dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Pemanfaatan lahan itu untuk pertanian merupakan pilihan yangbisa mengimbangi berkurangnya lahan produktif khususnya di pulau Jawa yang berpindah fungsi untuk sekian banyak  keperluan pembangunan non pertanian. Hasil riset Ismail et al. (1993) mengindikasikan bahwa lahan rawa ini lumayan potensial guna usaha pertanian baik untuk tumbuhan pangan, perkebunan, hortikultura maupun usaha peternakan. Kedepan lahan rawa ini menjadi paling strategis dan penting untuk pengembangan pertanian sekaligus mendukung keawetan pangan dan usaha agribisnis (Alihamsyah, 2002).
Usahatani di lahan rawa pasang surut lazimnya produktivitasnya masih rendah, sebab tingkat kesuburan lahannya rendah, berisi senyawa pirit, masam, terintrusi air laut dan dibeberapa unsur tertutup oleh lapisan gambut. Pertumbuhan tumbuhan di lahan pasang surut menghadapi sekian banyak  kendala laksana kemasaman tanah, keracunan dan defisiensi hara, salinitas serta air yang tidak jarang tidak cocok dengan keperluan tanaman. Komoditas yang tidak sedikit diusahakan petani ialah padi dengan kiat budidaya yang diterapkan masih simpel dan memakai varietas lokal serta pemupukan tidak menyeluruh dengan dosis rendah (Suwarnoet al, 2000). Untuk menyokong pengembangan pertanian di lahan pasang surut, pemerintah melewati lembaga riset dan perguruan tinggi sudah melakukanpekerjaan penelitian di sejumlah lokasi pasang surut Kalimantan dan Sumatera sekitar sekitar 20 tahun. Badan Litbang Pertanian melewati Balai Penelitian Tanaman Rawa dan sekian banyak  proyek penelitian pun telah melakukan pekerjaan penelitian secara intensif semenjak pertengahan tahun 1980 an. Berbagai komponen teknologi usahatani sudahdidapatkan dan sekian banyak  paket teknologi usahatani pun sudah direkayasa untuk menyokong pengembangan usahatani atau agribinis di lahan pasang surut. Litbang pertanian pun telah menghasilkan sekian banyak  komponen teknologi pengelolaan lahan dan komoditas serta model usahatani (Ismail et al., 1993 dan Alihamsyah et al., 2003).

Umumnya petani dilahan pasang surut mengusahakan tumbuhan padi melulu satu kali dalam satu tahun yaitu penanaman padi dilaksanakan pada musim hujan, dengan pola tanam padi – bera atau padi – palawija. Namun pola tanam padi – bera lebih dominan dikomparasikan dengan pola tanam padi-palawija. Oleh sebab itu, upaya untuk menambah produksi padi melewati intensifikasi dengan menambah produktivitas padi musim hujan melewati penerapan inovasi teknologi PTT padi dan menambah intensitas pertanaman padi di lahan pasang surut. Makalah ini bertujuan mengoptimalkan potensi sumber daya lahan lahan untuk penambahan produksi dan produktivitas padimelewati penerapan inovasi teknologi pertanaman padi musim hujan danpenambahan intensitas pertanaman padi (IP Padi 200) di lahan pasang surut desa Teluk Ketapang Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

Buat kawan kawan yang ingin mendownload versi full nya bisa di download Makalah nya DISINI
Terimakasih telah mampir disini ya jika ada kesulitan dalam mendownload bisa kalian tinggalkan komentar di bawah nanti akan kami bantu

0 Response to "Makalah Tentang Pertanian Berkelanjutan "

Posting Komentar

Budayakan meninggalkan komentar setelah membaca.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan yang tidak menyinggung dan tidak berbau sara dan porno.

TERIMAKASIH ATAS KOMENTAR ANDA ... !!!